Great video here from the recent Solidarity21 gathering up in Indo – a whole slew of fine artists joining together to do what they love!
Our man Thachna got some of the gist of the video and what the artists said for those who are Bahasa-challenged ;)
“RCLS was founded by a group of graffiti artists from Singapore which aims to collect street artists in the South East Asian Scene. Ones from the Gardu House said this even was made because the south east Asian street scene is currently thriving and is increasingly seen in the developed world – although lesser well known.
Zero founder of RSCLS said the solidarity movement was first contrived in Manila the Philipines. That’s where the idea for the movement came from. Indonesian street artists were invited to Singapore by the Solidarity Movement to have an exhibition in Singapore. It is believed that Gardu House was the first to initiate the Solidarity Movement in Indonesia. They hosted a street art event in Indonesia which hosietst street artists from all over south east asia to perform in various activities such as live paintings during the whole two days.”
Cheers Thach – check our the video below, and the full burb from Provoke Mag beneath …
“Sebuah program yang digagas sama sekelompok komunitas graffiti asal Singapore yang tergabung dalam satu nama yaitu RSCLS (baca: Rascal) yang bertujuan untuk ngumpulin para street artist di scene Asia Tenggara. Ones dari Gardu House ngejelasin kalo acara ini dibuat supaya street art di kawasan Asia Tenggara berkembang dan semakin dipandang di dunia, karena selama ini perkembangan street artist di Asia Tenggara kurang dikenal di benua Eropa, Amerika, dsb.
Zero dari RSCLS sekaligus pengagas program ini ngejelasin, Solidarity Movement ini pertama kali dibikin di Manila, Philippine. dari sanalah ide program ini muncul. Setelah para street artist dari Indonesia di invite oleh Solidarity Movement untuk bikin exhibition di Singapore, giliran Gardu House yang dipercaya untuk menggagas acara ini di Indonesia dengan menjamu para street artist dari Asia Tenggara yang mampir ke Indonesia untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang diadakan selama dua hari. Bertempat di Gardu House Artspace and Gallery Shop, pada hari Sabtu (25/1) dimulai dengan sesi Artist talk dan diskusi dari para street artist sekaligus pameran dan live painting dari Clogtwo, Menaw, dan Alexface. Besokannya, hari Minggu (26/1) kegiatan dilanjutkan sama paint jam session yang dilakukan di Gardu Listrik Lapangan Interstudi.
Hari ke dua gelaran ini, ada banyak artist yang berpartisipasi, dari Indonesia sendiri para street artist dari berbagai daerah berkumpul. Sebut aja Spiz dari Palembang, Seams Two dari Lampung, Alias dari Makassar, Tutu dari Jakarta, Fartz dari Bogor, Kumkum dari Bandung, Ivory Chiko dari Solo, Tuyuloveme dari Jogja, Menaw dari Surabaya, dan Cube dari Bali. Sedangkan dari Singapore ada Ant, Clogtwo, Inkten, Spaz, TeraseOne, dan Zero dari RSCLS, juga ada Dem dari TAC. Street artist dari Thailand sendiri nggak mau ketinggalan, ada Alexface, Bon, Cartoon420, dan Gon yang ikut ngeramein program Solidarity Movement di Indonesia.
Sesi hari ke dua ini ditutup dengan chill out BBQ bareng solidarity Movement Artist dengan suasana keakraban yang hangat. Untung cuaca hari itu bersahabat jadi mendukung banget kegiatan ini berlangsung dengan lancar.”
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *